Jakarta, CNBC Indonesia – Kapal dagang milik Israel dilaporkan akan berlabuh di Indonesia. Informasi ini didapatkan dari seorang pegiat media sosial Erlangga Greschinov, di akun Instagramnya @greschinov.
Ia memberi surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi. Menurutnya kapal-kapal milik raksasa pelayaran Israel, ZIM Marine, akan berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas, dan Belawan.
ZIM Trade sendiri memang penyedia jasa logistik perdagangan milik Israel. Dalam penelusuran di situsnya, ZIM mencantumkan layanan pelayaran ke Indonesia namun dengan China Indonesia Express yang diberi kode CTI dan Indonesia Thailand Express yang diberi kode ITS.
Jawaban Pemerintah
Meski begitu, dalam keterangannya saat dihubungi CNBC Indonesia, Juru Bicara Kemterian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, mengaku telah menindaklanjuti hal ini. Kementerian pun melakukan pengecekan atas informasi yang disampaikan.
“Perlu kami sampaikan bahwa Kemenhub tidak pernah memberikan ijin kepada kapal kapal dagang berbendera Israel untuk berlabuh di pelabuhan Indonesia,” katanya.
“Sejak terjadinya konflik Israel Palestina yang memanas beberapa waktu lalu, tidak ada kapal dagang berbendera Israel ataupun berbendera selain Israel yang melayari Indonesia-Israel,” tambahnya.
“Selanjutnya Kemenhub akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk terus memantau hal ini,” ujarnya lagi.
CNBC Indonesia juga menghubungi Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Pengecekan juga masih dilakukan.
Sudah Dilarang Malaysia
Sebelumnya, mengutip Al-Jazeera, pemerintah Malaysia telah resmi melarang pelayaran ZIM di negara itu. Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim secara langsung pengumumkan hal tersebut Desember 2023.
Ini, tegasnya, adalah sanksi atas serangan Israel ke Gaza. Di mana Israel disebut telah mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kebrutalan yang terus berlanjut terhadap warga Palestina.
“Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memblokir dan melarang perusahaan pelayaran yang berbasis di Israel, ZIM, untuk berlabuh di pelabuhan Malaysia,” tegas Anwar.
“Pembatasan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel yang melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan hukum internasional,” tambahnya.
Malaysia sendiri sempat memperbolehkan ZIM berlabuh di 2022. Ini pun diakui di 2005.
Sementara itu, ZIM juga mendapatkan ancaman di wilayah Laut Merah. Ini terjadi setelah kelompok Houthi Yaman berjanji akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai bentuk protes serangan ke Gaza.
ZIM mengatakan akan mengalihkan beberapa kapal untuk menjauh dari rute melalui Laut Merah dan Laut Arab. Merujuk ke rute jauh di sekitar Tanjung Harapan, Afrika.
“Mengingat ancaman terhadap keselamatan transit perdagangan global di Laut Arab dan Laut Merah, ZIM mengambil tindakan proaktif sementara untuk memastikan keselamatan awak, kapal, dan kargo pelanggan dengan mengubah rute beberapa kapalnya,” kata perusahaan.
“Sebagai hasil dari langkah-langkah ini, diharapkan waktu transit yang lebih lama pada layanan ZIM terkait, meskipun segala upaya telah dilakukan untuk meminimalkan gangguan,” tambahnya.
Data BPS
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) November 2023, sebenarnya ekspor-impor antara Indonesia dan Israel ada namun tergolong kecil. Hingga Oktober porsi ekspor dari Indonesia ke Israel hanya 0,07% sementara kontribusi impor Israel ke Indonesia hanya 0,011%.
Menurut data BPS, impor Indonesia dari Israel selama Januari hingga Oktober 2023 mencapai US$ 16.925.950. Sejumlah komoditas yang paling banyak diimpor di antaranya mesin dan pesawat mekanik; perkakas, perangkat potong; serta mesin dan peralatan listrik. https://masurip.org/