Heboh Temuan Cacing di Pasien Kanker Usai Makan Ikan

Jakarta, CNBC Indonesia – Heboh baru-baru ini kisah seorang pasien berusia 70 tahun yang tak disebutkan namanya setelah ditemukan sejumlah cacing parasit yang ada di dalam tubuhnya. Semua berawal ketika ia menjalani perawatan kanker usus besar yang diidapnya.

Dari hasil CT scan yang dilakukan, dokter menemukan bahwa pasien mengalami batu dalam saluran empedu, dilatasi saluran empedu, dan kanker yang belum menyebar jauh. Ketika pasien mulai menjalani cholangioscopy atau metode endoskopi noninvasif, terlihat dokter menemukan lima cacing pipih berukuran besar hidup di saluran empedunya.

Cacing berjenis Clonorchis sinensis tersebut nampak pipih dan berbentuk seperti daun. Menurut laporan New England Journal of Medicine, cacing tersebut kerap ditemukan di wilayah Asia Timur.

“Infeksi terjadi akibat makan ikan atau udang air tawar mentah atau setengah matang. Setelah larva tertelan, mereka muncul dari kista di duodenum, naik ke saluran empedu, dan berkembang menjadi cacing dewasa di saluran empedu, kandung empedu, atau hati,” demikian keterangan dalam jurnal tersebut, dikutip Selasa (2/1/2024).

Dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menjelaskan bahwa infeksi cacing tersebut memang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi. Ia menuturkan cacing jenis clonorchis ini juga dikenal bisa hidup di organ hati atau empedu.

Cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia apabila mengonsumsi ikan air tawar yang masih mentah atau setengah matang.

“Cacing clonorchis adalah cacing yang tinggal di perairan air tawar dengan hostnya ikan atau siput air tawar. Cacing ini disebut juga cacing hati karena hidup di hati atau empedu host-nya. Penularannya disebabkan mengonsumsi ikan air tawar yg tidak dimasak dengan baik,” ujar dr Aru pada detikcom, Selasa (2/1/2023).

dr Aru mengatakan walaupun cacing jenis ini lebih umum ditemukan di wilayah Asia Timur, potensi orang-orang di Indonesia terinfeksi juga besar. Oleh karena itu, ia mengingatkan sebaiknya mengonsumsi ikan air tawar dimasak hingga matang dengan sempurna.

“Potensinya cukup besar apalagi orang Indonesia sekarang banyak memelihara ikan-ikan hias import yang kita tidak tahu mengandung parasit apa tidak. Bila tidak sengaja atau sengaja terlepas di danau kita atau sungai kita, maka parasit ini bisa juga hidup di alam kita,” pungkasnya. https://perjuangangila.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*